Zat Adiktif dan Zat Aditif

Zat Aditif
1.Pewarna

A.Pengertian
Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap makanan yang di warnainya. Tujuan pemberian warna dimaksudkan agar makanan terlihat lebih berwarna sehingga, menarik perhatian konsumen. Bahan pewarna umumnya berwujud cair dan bubuk yang larut di air.
Pewarna makanan dapat berupa pewarna jenis direct, mordant dan vat, dan penggunaannya secara ketat dikontrol hukum.

B.Jenis pewarna makanan yang Berbahaya

1. Pewarna karamel

Sekilas, karamel terdengar lezat dan menggoda. Namun, pewarna makanan yang sering ditemukan di dalam produk permen dan cola justru berbahaya. Pasalnya, pewarna ini ketika diproduksi bersama dengan amonia akan mengandung kontaminan penyebab kanker, yaitu 2-methylimidazole (2-MI) dan 4-methylimdiazole (4-MI).
Efek samping tersebut sebenarnya bergantung pada jenis pewarna karamel yang Anda konsumsi. Namun, batas maksimal yang diperbolehkan Foods and Drugs Administration atau FDA di Amerika Serikat (setara dengan Badan POM di Indonesia) adalah 200 miligram per kilogram berat badan Anda.

2. Allura red

Pewarna allura red alias Red 40 mengandung benzidene, yang disinyalir bersifat karsinogen atau pemicu kanker. Di restoran cepat saji (setidaknya di Amerika), allura red digunakan sebagai campuran bahan pembuatan es krim stroberi. Tidak hanya itu, nyata pewarna ini juga dapat bersembunyi di mana saja termasuk minuman ringan dan permen.
Menurut FDA, takaran aman untuk allura red adalah 7 miligram (mg) per kilogram berat badan.

3. Sunset yellow

Sunset yellow alias Yellow 6 dicurigai bisa menyebabkan tumor testis dan adrenal. Selain itu, pewarna ini juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi dan asma bertambah parah, hiperaktif, dan kegelisahan. Di Amerika Serikat, telah dilaporkan sejumlah kasus di mana konsumsi pewarna ini secara berlebihan bisa memicu ADHD.
Menurut FDA, takaran yang aman untuk pewarna ini adalah 3,75 miligram (mg) per kilogram berat badan.

4. Biru berlian

Biru berlian, juga dikenal dengan sebutan Blue 1, adalah salah satu perwarna makanan yang paling banyak digunakan. Umumnya pewarna ini terkandung dalam permen, camilan, hingga produk pembersih gigi dan mulut. Bahkan, pewarna ini juga dapat ditemukan pada makanan atau bahan apa pun yang warnanya tidak biru sekalipun.
Pewarna biru berlian dapat menembus sawar darah otak. Sawar darah otak sendiri adalah perisai pelindung yang bertugas untuk menghalangi masuknya zat-zat berbahaya ke dalam otak. Pewarna biru berlian juga dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel-sel saraf dan kanker, kerusakan kromosom, reaksi alergi, dan perubahan perilaku.
Menurut FDA, takaran yang aman untuk pewarna ini adalah 12 miligram (mg) per kilogram berat badan.

5. Yellow 5

Yellow 5 yang juga dikenal sebagai tartazine berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan reaksi alergi parah dan merusak sistem informasi sel. Bahkan menurut Feingold Association, pewarna Yellow 5 mungkin dapat menurunkan jumlah sperma Anda. Pada anak-anak, zat pewarna ini diketahui dapat menghambat penyerapan zinc sehingga menyebabkan penurunan pertumbuhan, peningkatan risiko infeksi dan flu, melemahnya memori atau daya ingat, serta menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi. Pewarna ini sering dikombinasikan dengan pewarna biru berlian (Blue 1) untuk menghasilkan warna hijau.
Menurut FDA, takaran yang aman untuk pewarna ini adalah 5 miligram (mg) per kilogram berat badan.

    2.Pemanis
      Pengertian Pemanis
     Pemanis adalah senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri serta minuman dan makanan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nomor 235, pemanis termasuk ke dalam bahan tambahan kimia selain antioksidan, pemutih, pengawet, pewarna dan lain-lain. Pemanis alternatif umum digunakan sebagai pengganti gula jenis sukrosa, glukosa dan fruktosa. Ketiga jenis gula tersebut merupakan pemanis utama yang sering digunakan dalam berbagai industri.


      Berdasarkan proses produksinya pemanis dibedakan menjadi dua yaitu pemanis alami ( natural ) dan buatan.

     1.    Pemanis Alami
     Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan- bahan nabati maupun hewani. Contoh pemanis alami :
      1.   Madu
    Madu merupakan larutan yang mengandung 80% gula dan mempunyai kandungan fruktosa, yaitu suatu monosakarida yang banyak terdapat dalam buah sehingga sering juga disebut sebagai gula buah. Madu mengandung fruktosa sekitar 41 %, 35% glukosa, dan 1,9 % sukrosa. Fruktosa adalah gula paling manis, mempunyai tingkat kemanisan 1,7 kali dibanding gula sukrosa yang banyak terdapat dalam gula pasir. Meskipun termasuk karbohidrat simpleks (sederhana), fruktosa mempunyai indeks glisemik rendah -sekitar 20- sehingga tidak cepat  menaikkan kadar gula dalam tubuh. Madu juga diketahui mengandung 80% karbohidrat, 0,5 % protein, asam amino, vitamin, dan mineral. Dalam satu sendok makan madu terkandung sekitar 60 – 70 kalori. Kalorinya kecil, tapi kaya nutrisi.
       2.    Gula aren
       Gula aren sama dengan gula pasir, mempunyai kandungan karbohidrat yang disebut sukrosa yaitu suatu disakarida yang dalam pencernaan akan diubah atau dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Dibandingkan dengan gula pasir, gula aren mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi. Gula aren mempunyai cita-rasa dan aroma khas yang tidak terdapat dalam gula pasir sehingga lebih disukai untuk membuat minuman dan makanan. Dan indeks glikemik gula aren sekitar 35.
      3.   Stevia
      Stevia berasal dari tumbuhan perdu, mempunyai rasa manis yang unik dan khas – tidak meninggalkan rasa pahit setelah dikonsumsi. Daun stevia mengandung 3 glikosida yaitu steviosida, rebaudisida, dan dulkosida yang mempunyai ikatan dengan karbohidrat seperti dengan glukosa, fruktosa, silosa, arabinosa. Stevia juga mengandung mineral, beberapa vitamin dan sedikit protein. Tubuh Anda tidak dapat mencerna daun stevia maka tidak terjadi penyerapan karbohidrat. Sehingga, tidak ada kalori yang dihasilkan dan indeks glisemiknya rendah.Tingkat kemanisannya bisa 30–300 kali dibanding gula pasir. Rahasia kemanisannya terletak pada bahan kimia alaminya yang bernama steviosida. Stevia aman dikonsumsi, juga oleh penderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau kelebihan berat badan. Hebatnya, stevia juga memiliki sifat antibiotik ringan seperti mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi.
      4.   Gula kelapa
      Sama dengan gula pasir, gula kelapa mengandung disakarida sukrosa atau sakarosa. “Dan serupa dengan gula aren, gula kelapa mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan gula pasir.
      5.   Gula jagung
       Gula jagung adalah gula yang diperoleh dari jagung, mempunyai kandungan monosakarida berupa glukosa. Daya kemanisannya lebih rendah daripada gula pasir maupun gula merah.

      2.   Pemanis Buatan
        Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Salah satu jenis pemanis buatan yang sangat penting yaitu yang sering disebut dengan pemanis intensitas tinggi. Zat pemanis tersebut merupakan senyawa yang mempunyai tingkat kemanisan beberapa kali lipat dibandingkan gula murni (sukrosa).
    Kebanyakan pemanis buatan yang diizinkan digunakan pada makanan adalah pemanis sintesis. Walaupun demikian, banyak pula pengganti gula yang berasal dari tumbuhan. Sebagai contoh adalah xilitol dan sorbitol yang banyak ditemukan pada beri, buah, sayuran dan jamur. Sangat sulit untuk mengekstrak pemanis alami, sehingga upaya untuk membuat kedua zat ini dilakukan melalui sintesis yaitu dengan hidrogenasi gula reduksi. Sebagai contoh, xilosa diubah menjadi xilitol, laktosa menjadi laktitol, dan glukosa menjadi sorbitol. Beberapa pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah sebagai berikut :
      a.   Aspartam
         Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh James M. Schlatter di perusahaan G.D. Searle. Pada saat itu dia sedang membuat obat anti borok, yaitu senyawa turunan asam aspartat dan fenilalanin. Secara tak sengaja, jarinya terkena zat buatannya itu, dan dia menjilatnya. Seketika dia sadar bahwa rasanya sangat manis. Aspartam lebih manis skitar 200 kali lipat dibandingkan gula biasa. Aspartam digunakan untuk pemanis es krim, gelatin, minuman, dan permen karet. Namun ketika dimasak menggunakan suhu tinggi, aspartam akan berubah menjadi asam amino. Maka dari itu aspartam tidak digunakan untuk membuat kue.
       b.   Siklamat
            Siklamat merupakan zat pemanis yang tidak diizinkan untuk digunakan pada produk makanan di Amerika.
    Menurut penelitian, siklamat dapat menyebabkan kanker kantung kemih, yaitu penyakit yang sering dialami oleh binatang pengerat. Namun demikian, siklamat tetap digunakan di beberapa negara termasuk Rusia.
      c.   Sakarin
        Sakarin merupakan pemanis buatan yang secara sengaja disintesis pada tahun 1879 oleh Remsen dan Fahlberg. Tingkat kemanisan sakarin adalah sekitar 300 sampai 500 kali lipat dibandingkan dengan gula. Sakarin digunakan untuk pemanis pada produk pasta gigi, makanan dan minuman. Rasa pahit yang ditimbulkan setelah penggunaan sakarin dapat dihilangkan dengan mencampurnya dengan pemanis lain. Bahaya sakarin diketahui melalui percobaan pada binatang pengerat. Melalui percobaan, sakarin dapat menyebabkan kanker. Pada dosis tinggi, sakarin dapat menyebabkan penggumpalan urin. Penggumpalan ini dapat menyebabkan goresan pada kantung kemih dan tumor ketika sel melakukan regenerasi.
     d.  Sukralosa
      Sukralosa adalah gula pasir yang terklorinasi dan mempunyai kemanisan hingga 600 kali lipat dibandingkan dengan gula. Sukralosa merupakan pemanis tak berkalori dan dapat dihasilkan ketika tiga gugus hidroksil dari sukrosa diganti dengan klorin.
                  Rumus struktur sukrosa (atas) dan sukralosa (bawah)
Sukralosa digunakan untuk pemanis minuman, es krim, permen karet, produk roti, dan makanan lainnya. Tak seperti zat pemanis lainnya, sukralosa stabil pada suhu tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk kue dan roti. Sekitar 15% sukralosa diserap oleh tubuh dan lainnya keluar dari tubuh tanpa berubah.
Sejauh ini tak ada larangan penggunaan sukralosa. Namun sebagai catatan penting, sukralosa tidak dapat larut dalam lemak sehingga ketika dikonsumsi, dapat mengakumulasi di jaringan lemak. Sukralosa tidak dapat terpecah dan akan terdeklorinasi hanya pada kondisi tertentu.


       e. Asesulfam K 
          Asesulfam kalium merupakan pemanis buatan bebas kalori. Ditinjau dari struktur kimia, asesulfam kalium (asesulfam potasium) merupakan suatu garam. Pada makanan, asesulfam diberi kode sebagai E950.
Tingkat kemanisa asesulfam kaliaum adalah 200 kalilipat dibandingkan dengan gula murni. Asesulfam stabil pada suhu tinggi, bahkan pada kondisi asam atau basa shingga dapat digunakan sebagai zat aditif pada makanan jenis roti dan minuman berkarbonasi. Tak ada komplain kesehatan berhubungan dengan asesulfam kalium.
            f. Sorbitol
·    Sorbotil merupakan alcohol polihidrik degan rumus molekul C6H11O6.
·    Banyak ditemukan pada ganggang laut serta buah-buahan.
·  Mempunyai sifat larut dalam air dan tidak mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme.
·    Fungsinya sebagai humektan zat teksturizing.
·    Bertahan pada temperature tinggi dan ikut serta dalam reaksi mailllard.
·   Intensitas kemanisan 0,6 kali gula dan memberi energi 3,994 kalori per gram.
           g. Xylitol
·   Merupakan bentuk alcohol pentahidrat dari xylon atau disebut juga gula alcohol dan mempunyai rumus kimia C5H7(OH)5.
·     Berbentuk serbuk, berwarna putih, dan tidak berbau.
·    Xylitol terasa dingin apabila mencair dalam mulut dan stabil terhadap udara dan panas, hanya sedikit higroskopis terutama diatas kelembahan 75%.
·    Titik lelehnya rendah ( 94 derajat celcius ), sehingga sering digunakan dalam produksi sifat larut dalam air dan sulit difermentasikan oleh khamir dan kurang baik oleh mikroorganisme umurnya.
·   Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula sehingga pemberiannya dibatasi antara 30-50 g/ hari.
             h. Erithol
·      Merupakan anggota kelompok polyol terbaru.
·     Berbentuk keristal bubuk, berwarna putih,non-higroskopis, serta mempunyai tingkat kelarutan yangbaik dalam air.
·    Stabil dalam temperature tinggi dan mempunyai efek dingin yang sedang dimulut.
·      Intesitas kemanisanya 2 kali gula.
             i. Laktisol
·  Mampu menutupi rasa pasca mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak dikehendaki.
·  Bersifat non-higroskpik,satabil pada temperature tinggi saat proses pengolahan makanan.
·     Laktisol tidak menyentuh usus besar dan dapat digunakan sebagai sumber energi bagi mikroflora intestinal.
·     Intensitas kemanisannya 0,4 kali gula.
             j. Maltitol
·   Merupakan tepung dengan kristal putih yang sidat kemanisannya mirip dengan gula.
·     Secara subtansial non-higroskopik dan thermosstabil.
·   Tidak menunjukan adanya efek pendinginan dan dapat digunakan untuk menggantkan lemak.
·     Intensitas kemanisanya 0.5 kali gula.
             k. Manitol
·     Sifatnya non-higroskopik.
·    Adakah digunakan sebagai platicier untuk membantu memperbaiki tekstur yang lembut dari gum.
·      Mempunyai titik leleh yang tinggi (165°-169°C).
·      Funginya sebagai bahan pengisi dalam tablet kunyah atau hisap.
·      Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula.

3.Pengawet

Macam-macam Bahan Pengawet Buatan Makanan yang Aman

Tidak bisa dipungkiri pengawet makanan adalah salah satu bahan yang digunakan untuk mempertahankan makanan. Saat ini terdapat berbagai macam bahan pengawet makanan. Ada pengawet makanan alami ada juga pengawet makanan buatan.
Kemudian terdapat beberapa pengawet makanan yang tidak aman jika dikonsumsi. Namun, tidak semua pengawet makanan itu berbahaya untuk dikonsumsi. Berikut beberapa pengawet makanan yang aman untuk dikonsumsi:

Kalsium Benzoat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Kalsium Benzoat. Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair.
Kalsium benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirop, dan ikan asin. Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma jika dikonsumsi berlebihan.

Sulfur Dioksida (SO2)

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Sulfur Dioksida (SO2). Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar. Meskipun bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko jika dikonsumsi berlebihan.
Bahan pengawet makanan ini bisa menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker, dan alergi.

Kalium Nitrit

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Sulfur Dioksida (SO2) adalah Kalium Nitrit. Bahan pengawet ini berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat.
Kalium nitrit sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet. Penggunaan yang berlebihan, bisa menyebabkan keracunan.
Selain memengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, juga menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

Kalsium Propionat/Natrium Propionat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Kalsium Propionat dan Natrium Propionat. Keduanya termasuk dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

Natrium Metasulfat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Natrium Metasulfat. Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit jika digunakan berlebihan.

Asam Sorbat

Salah satu bahan pengawet makanan yang aman adalah Asam Sorbat. Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit jika berlebihan.
Itulah beberapa bahan pengawet makanan yang terbilang aman jika tidak dikonsumsi berlebihan. Jika Anda ingin mencari produk bahan pengawet makanan yang aman Anda bisa memilih bahan pengawet makanan dari Koyo Chemical Industry Co.,.
Koyo Chemical Industry Co., Ltd. Merupakan perusahaan Jepang, sejak awal berdirinya pada tahun 1958 telah,mengkhususkan diri pada pengembangan produk bahan pengawet sebagai antisipasi terjadinya perubahan dalam kebudayaan makanan pada masyarakat. Saat ini keberadaan pengawet yang aman, dipercaya, tepat dosis sangat penting dan dipadukan.
Masukan dan saran dari konsumen adalah fasilitas yang membantu Koyo untuk memungkinkan memperpanjang produksi produk yang baik kedepannya. Aplikasi pada produk yang Iuas antara lain: produk olahan hasil laut, daging, unggas dan industri roti dan kue, karena berbahan baku utamanya cuka alami, dan asetat. Karena salah satu cara tradisional untuk memperpanjang umur simpan makanan adalah dengan penggunaan cuka, Koyo menggunakan prinsip tersebut, dengan sentuhan modernisasi sesuai dengan kondisi industri saat ini. 
Cuka alami dan asetat mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk bubuk serta menjadi bersifat asam Iemah sehingga mudah dalam penggunaan dan efektif untuk memperpanjang umur simpan produk. Koyo berusaha untuk mengadaptasi peraturan peggunaan bahan bakunya sesuai dengan regulasi pangan yang berlaku pada konsumennya.

    4.Penyedap Rasa

      A.Pengertian
      Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya) sehingga disukai konsumen.

      Walaupun Kementerian Kesehatan RI dan berbagai studi setuju bahwa MSG alias vetsin sebenarnya aman digunakan dalam masakan, penggunaan MSG tetap harus berada pada batas wajar dan bijaksana. 

      Konsumsi MSG sebaiknya tidak lebih dari 2.5 - 3.5 gram atau setengah sendok teh per hari untuk orang dengan berat badan 50 - 70 kg. Itulah sebabnya kamu harus tetap waspada untuk memastikan bahwa makanan yang kamu konsumsi tidak mengandung terlalu banyak MSG.

      Untuk mengurangi atau bahkan menghindari penggunaan MSG, memaksimalkan penggunaan bahan masakan alami sebagai bumbu penyedap alami masakanmu. MSG biasanya digunakan untuk memberikan rasa gurih yang nikmat dan memperkuat rasa asin dan asam pada makanan. Tapi, sebenarnya efek ini bisa didapat pula dari berbagai bahan masakan alami. Bahan makanan apa saja? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Tomat

Tomat segar sering digunakan dalam berbagai hidangan seperti sop, soto, dan salad untuk memberikan rasa asam yang segar. Namun, tahukah kamu kalau tomat juga kaya glutamate yang memberikan rasa umami atau gurih alami? Untuk memperkuat rasa umami ini, tomat bisa diolah dengan cara dibakar atau dipanggang. Selain itu, tomat juga kaya vitamin C dan vitamin E, sehingga sajian tak hanya terasa gurih alami, tapi juga tinggi nutrisi.

2. Jamur

Jamur merupakan bahan makanan yang sering diolah sebagai pengganti daging dalam hidangan vegan atau vegetarian. Maklum, jamur memiliki rasa gurih alami yang bila diolah dengan tepat bisa serupa dengan cita rasa daging. Bila ditumis atau diolah hingga terkaramelisasi, jenis jamur seperti shiitake dan portobello akan memiliki cita rasa gurih yang semakin kuat, pas sebagai bumbu penyedap alami untuk menggantikan MSG dalam hidangan.

3. Bawang Putih

Bawang putih merupakan salah satu bumbu masak yang bisa ditemukan di sebagian besar sajian khas Indonesia. Tak hanya itu, rasa gurih yang dihasilkan oleh bawang putih bisa menjadi opsi yang baik sebagai pengganti MSG dalam makanan. Hal ini berlaku untuk bawang putih segar ataupun bawang putih bubuk. 

4. Lada Hitam

Selain bawang putih, lada hitam bisa menjadi bahan yang kamu manfaatkan sebagai bahan alami pengganti MSG. Tak hanya punya rasa pedas yang seringkali membakar  lidah, lada hitam mampu memberikan cita rasa gurih yang dicari dari penggunaan MSG. Namun, perlu diingat ketika menggunakan lada hitam yang dijual dalam kemasan, perhatikan dengan cermat apakah produk tersebut menggunakan MSG tambahan atau tidak.

5. Terasi

Beberapa orang mungkin tidak menyukai aroma dan rasa yang diberikan terasi pada hidangan, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa terasi punya tempat tersendiri untuk beberapa orang yang suka dengan cita rasanya, apalagi ketika dipadukan dengan cabai merah segar. Penggunaan terasi dalam tumisan, sambal, dan dalam hidangan seperti nasi goreng memberikan rasa gurih khas yang bahkan tidak bisa didapat dari penggunaan MSG.

6. Kaldu Pelezat Alami

Penambahan kaldu pelezat alami juga bisa jadi pilihan bahan masakan pengganti MSG. Kaldu pelezat alami ini biasanya dibuat dari ekstrak bahan alami seperti jamur dan bahan alami lain yang memang memiliki rasa gurih alami, sehingga akan memberikan rasa nikmat pada hidangan tanpa penambahan MSG. Kaldu pelezat alami yang berkualitas seperti Kaldu Pelezat Alami Jamur Lemonilo tidak mengandung MSG, pengawet, perasa, maupun pewarna buatan, sehingga dijamin aman untuk dikonsumsi.


5.Zat Pemberi Aroma

Aroma bauh-buahan disebabkan oleh berbagai esteryang bersifat volatil. Proses timbulnya aroma ini pada masing-masing bahan tidak sama. Pada buah-buahan,produksi senyawa ini meningkat ketika medekati masa klimaterik.


6.Pengental(CMC)

CMC umumnya digunakan untuk produk minuman dan makanan berbentuk cair/gel. Tapi ternyata, CMC juga sering ditambahkan ke fondant cake agar lebih cepat kering dan mudah dibentuk


CMC umumnya digunakan untuk produk minuman dan makanan berbentuk cair/gel. Tapi ternyata, CMC juga sering ditambahkan ke fondant cake agar lebih cepat kering dan mudah dibentuk

7.Pengemulsi

Emulsifier atau zat pengemulsi adalah zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Secara umum bahan pengemulsi terdiri dari emulsifier alami dan emulsifier buatan (sintetis). Pengemulsi alami dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam. Misalnya dari biji kedelai, kuning telur dan sebagainya.



Zat Aditif

Jenis dan dampak zat aditif:

1. MSG

msg penyedap rasa
MSG (monosodium glutamat) alias mecin adalah zat aditif yang digunakan sebagai penyedap rasa makanan. Tidak hanya terbatas pada makanan kemasan dan cepat saji, masakan rumahan pun sering juga ditambahkan mecin agar rasanya makin lezat.
Terlepas dari kontroversi seputar bahaya MSG, FDA sudah menyatakan MSG zat tambahan makanan yang aman digunakan. Keputusan FDA ini disepakati pula oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), serta Kementerian Kesehatan RI.

2. Pewarna buatan

pewarna makanan
Pewarna buatan adalah zat aditif pada makanan yang dipakai untuk mempercantik penampilan. Makanan yang berwarna cerah dan segar akan menarik minat orang-orang untuk membeli. Namun, tidak semua pewarna makanan aman digunakan. Beberapa penelitian menunjukkan pewarna buatan dapat meningkatkan kecenderungan alergi anak dan hiperaktivitas pada anak dengan ADHD.
Tidak hanya itu. Beberapa pewarna makanan buatan diduga kuat dapat memicu kanker, misalnya biru berlian (Blue 1), allura red alias Red 40, dan pewarna karamel. Merah 3, atau dikenal sebagai eritorisin, terbukti dapat meningkatkan risiko tumor tiroid. Meski baru sebatas penelitian pada hewan, peneliti yakin bahwa efeknya kemungkinan besar sama jika dikonsumsi oleh manusia.
Ada baiknya untuk memilih makanan tanpa pewarna buatan, atau gunakan perwarna dari bahan-bahan alami (seperti daun suji untuk warna hijau) untuk menghindari risiko kemunculan penyakit.

3. Natrium nitrit

daging olahan sebabkan kanker usus besar
Natrium nitrit merupakan zat pengawet dalam daging olahan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, zat aditif pada makanan ini juga menambah rasa asin dan membuat daging kalengan terlihat pink kemerahan seperti daging segar.
Sayangnya jika terkena suhu panas yang cukup tinggi, zat ini dapat berubah bentuk menjadi nitrosamin. Nitrosamin dikenal sebagai zat penyebab kanker usus besar, kanker payudara, kanker kandung kemih, dan juga kanker perut. Untuk itu, usahakan untuk memakan dan memproses daging segar sendiri untuk menurunkan risiko penyakit kanker.

4. Sirup jagung tinggi fruktosa

sirup jagung pemanis buatan
Sirup jagung fruktosa merupakan pemanis buatan yang sering ditemukan dalam soda, jus, permen, sereal, dan berbagai makanan ringan. Sebuah penelitian membuktikan bahan ini dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes jika sering dikonsumsi dalam porsi berlebihan.
Selain itu, zat yang satu ini juga dapat memicu peradangan dalam sel yang bisa mengakibatkan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung dan kanker. Penelitian juga membuktikan pemanis ini tidak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Sebagai gantinya, pilih makanan dan minuman tanpa gula buatan tambahan. Anda bisa menambahkan madu murni sebagai pengganti gula yang lebih sehat.

5. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan lainnya banyak digunakan dalam makanan dan minuman manis rendah kalori.
Penelitian membuktikan bahwa pemanis buatan dapat membantu menurunkan berat badan dan membantu mengelola kadar gula darah di dalam tubuh. Meski lazim digunakan sebagai pengganti gula pasir yang lebih sehat, konsumsi pemanis buatan yang berlebihan juga belum tentu baik untuk kesehatan.
Untuk menghindari risiko masalah, para ahli menganjurkan pemanis buatan dikonsumsi tetap sewajarnya saja.

6. Natrium benzoat

minuman bersoda
Natrium benzoat adalah zat aditif pada makanan asam serta minuman bersoda. FDA, badan keamanan obat dan pangan milik Amerika Serikat, telah menyatakan natrium benzoat aman untuk dikonsumsi.
Meski begitu, beberapa penelitian menunjukkan kombinasi natrium benzoat dan pewarna makanan buat dapat meningkatkan kecenderungan hiperaktivitas pada anak. Selain itu, natrium benzoat yang dikombinasikan dengan vitamin C juga dapat berubah menjadi benzena, zat yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Maka, ada baiknya teliti sebelum membeli. Hindari makanan dan minuman yang mengandung asam benzoat, natrium benzoat, benzena, atau benzoat yang dikombinasikan dengan vitamin C seperti asam sitrat atau asam askorbat.

7. Perasa buatan

Minuman Ringan dan Efeknya Bagi Kesehatan
Beberapa minuman dan makanan kemasan dengan embel-embel “rasa asli” kadang mendapatkan rasanya dengan bantuan perasa buatan.
Penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bukti bahwa perasa buatan ini memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebuah penelitian yang dikutip dari Healthline menyatakan bahwa produksi sel darah merah pada tikus berkurang setelah diberikan perasa buatan selama tujuh hari berturut-turut.
Selain itu, perasa buatan tertentu seperti coklat dan stroberi memiliki efek racun pada sel sumsum tulang. Sementara perasa anggur, plum, dan jeruk dapat menghambat pembelahan sel dan memiliki efek racun bagi sumsum tulang. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efeknya pada manusia.
Maka, ada baiknya untuk membatasi konsumsi makanan dengan perasa buatan. Usahakan untuk membeli makanan atau minuman yang diracik menggunakan bahan-bahan alami untuk bisa menikmati rasa aslinya.

8. Lemak trans

makanan junk food bikin imun agresif
Lemak trans (trans fat) merupakan minyak sayur terhidrogenasi yang biasanya ditemukan dalam margarin, biskuit, pop corn, makanan yang digoreng, hingga krimer.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa lemak trans dapat meningkatkan kolesterol jahat LDL yang lambat laun meningkatkan risiko penyakit jantung.
Untuk itu, ada baiknya untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans. Selain itu, gunakan jenis minyak nabati lain yang lebih aman untuk memasak seperti minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak biji bunga matahari.

Upaya pencegahan diri dari bahaya narkoba
1. Mengenal dan menilai diri sendiri

Mengenal dan menilai diri sendiri berarti kamu menyadari akan kelemahan dan kekuatan, kekurangan dan kelebihan, dan cita-cita atau tujuan hidup yang ingin kamu capai. Dengan lebih mengenal diri sendiri, kamu akan dapat lebih mudah mengarahkan perilakumu untuk mencapai tujuan hidup yang telah kamu tetapkan dan mencegah diri dari perilaku yang membuatmu tidak dapat meraih tujuan hidupmu.
 
2. Meningkatkan harga diri

Harga diri adalah suara hatimu yang menunjukkan bahwa kamu adalah seorang yang istimewa dan berharga, serta mampu mencapai cita-cita. Harga diri merupakan dasar dalam proses belajar, membangun kreativitas, tanggung jawab, dan hubungan positif dengan orang lain. Harga diri seseorang dapat tinggi atau rendah tergantung pada pengalaman, perilaku, dan interaksinya dengan orang lain. Orang yang memiliki harga diri yang rendah akan cenderung merendahkan dirinya sendiri, percaya bahwa ia tidak dapat menjadi lebih baik, menghindari hubungan dengan orang lain, gelisah, dan suka menyendiri yang mengakibatkan ia mudah untuk dipengaruhi orang lain, termasuk dipengaruhi untuk mengonsumsi narkoba. Oleh karena itu, penting bagimu untuk memiliki harga diri yang kuat. Orang yang memiliki harga diri yang tinggi, yang bangga dengan hasil karya sendiri maupun hasil kolaborasi dengan teman, mampu bertindak mandiri, mampu menjalankan tanggung jawab dengan baik, berani menghadapi tantangan dengan penuh semangat, dan mau membantu orang lain.
 
3. Meningkatkan rasa percaya diri

Percaya diri adalah gambaran keyakinan, keberanian, cara pandang, pemikiran, dan perasaan tentang dirinya sendiri dalam menghadapi suatu permasalahan. Jika kamu memiliki rasa percaya diri yang baik, kamu akan memiliki dorongan, kekuatan, dan keberanian untuk melakukan hal-hal yang positif, seperti siap dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Contoh lainnya yaitu berani berbicara secara rasional untuk mencegah orang lain memanfaatkan dirimu, misalnya dengan berkata “Mohon maaf, saya ada janji” atau berani menolak tawaran zat atau obat yang tidak kamu ketahui yang mungkin menjerumuskanmu kepada narkoba. Dengan memiliki sikap percaya diri yang tinggi, kamu akan siap menghadapi tantangan untuk meraih cita-citamu!

4. Terampil mengatasi masalah dan mengambil keputusan

Kamu perlu belajar mengelola perasaan, seperti rasa takut, marah, khawatir, benci, malu, putus asa, dan sebagainya sehingga tidak lari dari masalah. Dengan mampu mengelola perasaan, kamu akan tetap maju dan menyelesaikan masalah yang kamu hadapi. Dalam menyelesaikan masalah, kamu juga harus terampil dalam mengambil keputusanDalam mengambil keputusan, kamu harus menggunakan pemikiran yang logis mengenai sumber masalah dan alternatif pemecahan masalah yang paling tepat dan bijaksana. Kamu juga dapat meminta pendapat orang lain, misalnya orangtuamu jika perlu. Jika keputusan yang diambil kurang tepat atau bahkan gagal, maka jadikan sebagai pelajaran untuk melakukan yang lebih baik lagi.

5. Memilih pergaulan yang baik dan terampil menolak tawaran narkoba
ipa.guruindonesia.id

Remaja memiliki ikatan yang kuat dengan teman sebayanya. Bagi seorang remaja, penerimaan atau diakui oleh kelompok sebayanya sangat penting. Adakalanya, ia berusaha untuk mengikuti hal-hal yang dikerjakan atau diikuti oleh teman-temannya untuk membuat mereka menyukainya, meskipun pada awalnya mungkin juga terdapat tekanan. Banyak remaja yang mulai merokok, minum-minuman keras, bahkan menyalahgunakan narkoba akibat tekanan dari teman. Oleh karena itu, bergaulah dengan teman-teman yang tidak menyalahgunakan narkoba. Selain itu, kamu juga harus mampu menolak tawaran atau ajakan dari teman terhadap hal-hal yang negatif, seperti merokok maupun minum-minuman keras, apalagi penggunaan narkoba.
Bagaimana upaya untuk mampu menolak tawaran tersebut? Kamu perlu memiliki keberanian dan tekad untuk menolaknya, belajarlah berkata “Tidak!”. Sadarilah bahwa narkoba akan membuatmu semakin terjerumus kepada kesengsaraan. Kamu juga harus waspada terhadap temanmu jika temanmu memaksamu. Jika kamu mendapat ancaman segera tinggalkan temanmu tersebut atau laporkan kepada gurumu.
Silabus IPA Kelas VIII SMP/MTs Kurikulum 2013 Revisi 2017
6. Terampil sebagai agen pencegahan penyalahgunaan narkoba
ipa.guruindonesia.id

Remaja juga merupakan subjek yang penting dan harus terlibat aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Kamu dapat membentuk kelompok remaja anti narkoba yang menciptakan pola hidup sehat dan produktif, menjadi contoh positif bagi remaja yang lain, mendukung masyarakat untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba, mendorong remaja lain untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan mendorong merekamenolak tawaran menyalahgunakan narkoba, serta membantu teman yang mempunyai masalah narkoba untuk mencari pertolongan.
 
7. Menerapkan pola hidup sehat

Remaja adalah generasi penerus dan aset bangsa Indonesia yang berharga. Negara Indonesia memerlukan generasi muda yang sehat sehingga dapat tumbuh menjadi manusia dewasa yang sehat yang mampu memajukan negara dan membuat bangsa Indonesia semakin sejahtera. Untuk membentuk generasi muda yang sehat, perlu penerapan pola hidup sehat yang meliputi: mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, menghindari makanan siap saji (junk food); olahraga secara teratur, termasuk mengikuti ekstrakurikuleryang bergerak dalam bidang olahraga; istirahat yang teratur dan cukup sehingga dapat mengurangi ketegangan pikiran dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak; serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

8. Memperkuat iman dan takwa kepada Tuhan

Semua agama dan kepercayaan mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan hal-hal yang baik dan melarang untuk melakuka hal-hal yang buruk, termasuk juga narkoba dan obat berbahaya lainnya. Remaja yang memiliki iman (kepercayaan) yang kuat, serta selalu berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan (bertakwa) dapat mencegah berbagai perilaku kenakalan remaja, termasuk dalam masalah penyalahgunaan narkoba. Remaja yang kurang taat dalam kepercayaan atau agamanya mempunyai risiko yang lebih besar untuk cenderung menyalahgunakan narkoba, dibandingkan remaja yang taat dalam kepercayaan atau agamanya. Oleh karena itu, kamu harus selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan takwa kamu kepada Tuhan Yang Maha Esa.

9. Melakukan kegiatan yang positif

Remaja hendaknya dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan positif yang berguna untuk masa depannya, misalnya dengan mengikuti berbagai ekstrakurikuler di sekolah, ikut organisasi siswa seperti OSIS, UKS, PMR, mengikuti gelar seni budaya, dan lain sebagainya. Dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dapat membantumu menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba.

10. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan keluarga

Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan keluarga juga sangat penting bagi remaja. Luangkanlah waktu bersama-sama keluarga dan lebih terbukalah pada orangtua. Jika kamu memiliki masalah, bicarakanlah dengan orangtua. Orangtua tentu akan selalu membimbing atau membantumu menyelesaikan masalahmu. Dengan begitu kamu tidak akan terus terbebani sendiri untuk memecahkan masalah yang kamu hadapi.


Komentar

Postingan Populer